Pengkajian, Perkembangan, dan Fenomena Seni Rupa

                    Pengkajian, Perkembengan, dan Fenomena Seni Rupa 

1. Pengkajian Seni Rupa
a. Seni dua dimensi ( dwimarta )
Dwimatra adalah panjang dan lebar dalam suatu bidang papar/datartidak memilikikedalaman atau ketebalan.Dalam bidang tersebutakan terdapat kesan ruang, volume, dimensi yangbersifat optiskhayali dan ilusifkedalaman tidakterabanamun terasa oleh mata. Cara pandang 2 dimensi adalah satu arahyaitu dari muka ataudepan.Contoh karya sei rupa dua dimendi adalah seni lukia, grafis, spanduk,poster, stiker, batik, mozaik, relief, lukisan kaca, dan sablon.

b. Seni rupa tiga dimensi (trimata)
 Trimatra adalah Apa yang ada disekeliling kita bersifat tiga dimensi, tidak saja memiliki panjang,lebar tapi memiliki pula ruang,massa, volume, raut, warna dan bentuk. Contoh karya seni tiga dimendsi adalah seni patung, seni arsitektur, seni kriya/kerajinan, seni keramik,diorama, bonsai, dan seni mengatur taman.
Sumber :
http://dyanrch.weebly.com/design-course/definisi-dwimatra-dan-trimatra

Seni rupa ditinjau dari fungsinya dibagi menjadi 2 kelompok sebagai berikut.
a. Seni rupa murni (fine art)
Karya seni rupa murni adalah karya yang benar-benar murni berfungsi sebagai pengindah dan peningkat rasa kesukaan. Penggunaannya hanya terbatas pada pajangan sebagai pemikat ketertarikan manusia. Beberapa contoh seni terapan murni antara lain lukisan, patung, relief, dan kaligrafi.
b. Seni rupa terapan (applied art)
Lain halnya dengan seni rupa murni, seni rupa terapan selain berfokus pada nilai-nilai keindahan (estetika) juga benar-benar memperhatikan nilai praktis atau kegunaan dari suatu karya dalam menunjuang kebutuhan hidup manusia. Seni ini mengalir dan menyatu dalam benda-benda yang dibutuhkan manusia dalam kehidupannya sehari-hari. Adapun beberapa contoh seni rupa terapan antara lain rumah, dekorasi,  busana, dan seni kriya.
Sumber : 
http://kisahasalusul.blogspot.com/2016/01/seni-rupa-murni-dan-terapan-pengertian.html?m=1
2. Perkembangan dan fenomena seni rupa
a. Pengertian seni rupa pramodern
Seni rupa pramodern adalah karya seni rupa yang hadir sebelum zaman industri yang berarti muncul sebelum zaman modern. Perkembangan seni rupa dapat dilihat dari aspek kesejarahan yang merupakan rangkaian perubahan, baik dari aspek konseptual maupun aspek kebentukan. Berikut adalah aliran-aliran seni rupa pramodern yang bertahan hingga saat ini

Aliran-aliran seni rupa pramodern sebagai berikut.
1. Aliran Primitivisme 
Primitivisme merupakan corak karya seni rupa yang memilik beberapa sifat diantaranya bersahaja, sederhana, naif, jujur, spontan, baik dari segi penggarapan bentuk maupun pewarnaannya. Seniman bebas dari belenggu profesionalisme, teknik, tradisi, dan latihan formal proses kreasi seni ini. Ciri-ciri aliran primitivisme yaitu menggambarkan sebuah subjek dengan bagian yang sangat datar dan cenderung sangat sederhana sekali, selain itu juga terikat dengan kehidupan manusia saat zaman dahulu yang cenderung primitif. 

2. Aliran Naturalisme 
Naturalisme merupakan corak karya seni rupa dengan teknik pelukisannya yang berpedoman pada peniruan alam untuk menghasilkan karya seni. Oleh sebab itu seniman terikat pada hukum proporsi, perspektif, anatomi dan teknik pewarnaan untuk mendapatkan kemiripan yang sesuai dengan perwujudan objek yang dilihat mata. Tokoh seniman Indonesia yang menganut aliran naturalism antara lain Pirngadi, Basoeki Abdullah, Trubus, Abdullah SR, Wakidi, Dullah, Rustamadji, Wahdi, dan lain sebagainnya. 

3. Aliran Realisme 
Aliran seni rupa ini merupakan perkembangan lebih lanjut dari aliran naturalisme. Aliran ini muncul di belahan dunia Barat sekitar pertengahan abad ke-17. Aliran ini menunjukkan keyakinan seniman terhadap realitas duniawi yang kasat mata sebagai objek penciptaan karya seni. 

Pada umumnya realisme dibedakan menjadi beberapa katagori, seperti realisme sosialis (cenderung mengungkapkan adegan-adegan kehidupan manusia yang serba sengsara, getir, dan pahit). Herbert Read menyatakan, seni rupa yang sepenuhnya dapat disebut sebagai realistis adalah yang berusaha dengan segala daya untuk menyatakan perwujudan objek dengan tepat, dan seni seperti ini, sebagaimana halnya filsafat realisme, selalu berdasarkan atas keyakinan keberadaan objektif dari sesuatu. 

Sumber :
http://www.manjur.id/2017/02/seni-rupa-pramodern-primitivisme-naturalisme-realisme-dekorativisme.html?m=1
b. Seni rupa modern 
Pengertian seni rupa modern didefinisikan sebagai seni rupa diciptakan dengan ide dan wujud yang tidak terbatas pada budaya atau pakem-pakem suatu daerah. Seni rupa modern adalah hasil karya seni rupa yang tercipta dari kreativitas dan inovasi. Karya-karya dalam seni rupa modern menekankan beberapa unsur yang antara lain unsur eksperimen, pembaruan, kebaruan, dan orisinalitas.

Aliran aliran seni rupa modern sebagi berikut.
1). Pop art
Pop Art berasal dari kata Popular Art. Arti dari Pop Art adalah aliran seni yang memanfaatkan simbol-simbol dan gaya visual yang berasal dari media massa yang populer seperti koran, tv, iklan dll. Pop Art merupakan sebuah gerakan seni yang muncul di Inggris pada tahun 1950-an di awal-awal jaman post modern art, Jaman dimana semua orang mulai bosan dengan gaya Modern. Pop Art merupakan seni yang mendobrak batas-batas artian seni yang agung.Ciri khas Pop Art adalah penggabungan foto serta permainan warna yang berani, kadang disertai penggunaan simbol-simbol untuk menyampaikan pesan si pembuatnya. Desain Pop Art seringkali menggunakan teks berukuran besar dengan stroke yang tebal.
2). Optic Art 
Seni optik (optical art) adalah gaya seni visual yang menggunakan ilusi optikal. Dalam seni lukis seni optik adalah metode melukis yang memperhatikan interaksi antara ilusi dan menggabungkan pemahaman dan  penglihatan. Seni optik bersifat abstrak, kebanyakan berbentuk potongan yang hanya dibuat dengan warna hitam putih. Ketika orang melihat karya ilusi optikal maka akan memberikan sebuah impresi pergerakan, benda yang tersembunyi, getaran, atau pola tertentu.Ciri-ciri seni optik adalah :
      ●   Karya seni op art boleh mengelirukan pandangan mata
  • Kebanyakan berbentuk geometrik
  • Pemilihan garisan, warna dan bentuk dilakukan dengan berhati-hati untuk mendapat kesan yang maksimum

Sumber (https://www.dinamikabelajar.com/2015/08/pengertian-seni-optik-optical-art.html?m=1 )
3). Seni konseptual
Istilah konseptual pertama kali dikemukakan oleh Edward Keinholz dan Herru Flint yang berasal dari California, tahun 1960. Istilah konseptual adalah sinonim dari idea art. Conseptus
dalam bahasa Latin berarti: pikiran, gagasan, atau ide. Jadi konseptual adalah sesuatu yang berkaitan dengan konsep. Konsep atau ide adalah hal yang penting dalam penciptaan seni. Seni konseptual
disatukan oleh satu sikap penggunaan bahasa verbal dan non verbal, analogi atau ilmu bahasa menjadi esensi dan seni.
Seni konseptual sangat kontroversial, menjungkirbalikkan segala kemapanan seni nilai-nilai, gaya, galeri, pasar seni, dan sebagainya. Para seniman konseptual menggunakan semiotika,
feminisme dan budaya populer dalam berkarya, sehingga berlainan sekali dengan karya-karya seni konvensional. Karena itu konseptualisme akhirnya menjadi paham pemikiran yang memayungi
bentuk-bentuk seni yang tidak berwujud piktorial dan skulptural seperti body art, eart art, video art, performance art, process art, instalation art, dan lain-lain.
Seni konseptual menemukan spektrum baru dalam seni rupa, sebagai pengganti kiasan atau pantun dalam bahasa, surat kabar, majalah, periklanan, pos, telegram, buku-buku, katalogus, foto
kopi, ilm, video, anggota badan, bahkan dunia ini bisa dijadikan medium atau objek seni. Sejak kehadiran seni konseptual batas-batas antara seni secara isik mulai kabur, sebab seni konseptual
mengakses hampir semua bentuk seni dan non seni.
Sumber (  http://agushilmanyusup.blogspot.com/2015/06/pengertian-seni-konseptual.html?m=1 )
4). Seni kontemporer 
Seni rupa kontemporer adalah seni masa kini yang tengah mengalami proses perkembangan, namun representasinya tidak sesederhana itu. Wujud dari ide dan wacananyalah yang selalu menimbulkan kontroversi. Tidak seperti Seni klasik yang telah mapan dan berada pada puncak penciptaan tertinggi pada suatu masyarakat, Seni kontemporer itu radikal, sulit dipahami bahkan tidak sedikit publik yang dibuat gerah karenanya.
Sumbee  ( https://www.google.com/amp/s/serupa.id/seni-rupa-kontemporer/amp/ )
c. Seni rupa postmodern

Seni rupa postmodern dalah gaya seni rupa yang merupakan perpaduan antara penyederhanaan bentuk dan sedikit ornamental, yang lebih bebas tanpa terikat dengan aturan tertentu. Kritik sosial dan kemasyarakatan adalah tema yang dominan untuk aliran seni rupa postmodern. 
Pastiche adalah mengkopi, mengimitasi, gaya-gaya masa lalu di masa yang lebih kontemporer, lebih kini. Maraknya aksi ini menyebabkan sejarah kebingungan dalam melakukan konstruksi sejarah seninya, pencatatan sejarah seni modern didukung oleh linieritas waktu dan progresivitas yang amat memudahkan dalam pengkonstruksian sejarahnya, sedanagkan dengan idiom ini, maka waktu kembali diputar dan dijungkirbalikkan.
Kedua, parody, memiliki kemiripan dengan pastiche, yakni meminjam estetika masa lalu namun ditambahkan dengan muatan kritik dari seniman, karena adanya kritik tersebut, karya ini menjadi netral krena bersifat personal dari senimannya. Praktik perayaanparody menjadi marak ketika seni dengan tindak apropiasi dilakukan, dengan meminjam masa lalu, seniman dimudahkan dalam berkarya, karena berlapisnya makna yang ditawarkan, seolah menutrisi nilai estetik sebuah karya dengan instan.
Idiom kitsch berasal dari bahasa jerman, yakni verkitschen yang berarti ‘memungut sampah di jalanan’ secara harafiah. Praktik seni ini adalah pencairan batas antara seni tinggi dan rendah, maraknya budaya massa yang didisplay dalam sebuah rumah seni baik galleri maupun museum dan ‘legalisasireadymades’ sekan menjembatanai maraknya perayaan seni kitsch, selain itu, idiom kitsch dapat dijumpai pada implementasi ikon-ikon seni tinggi pada dalam keseharian, seni kehilangan nilai sakral dan esksklusifitasnya.
Camp, adalah sebuah fenomena kepura-puraan, camp menutup jati dirinya terhadap dunia luar, kepura-puraan ini ditujukan untuk mengelabui publik.Camp meminjam idiom-idiomandrogyne, yang abu-abu, tidak jelas. Jika dikaitkan dengan psikoanalisis Freud yang seksual, dalam sebuah reproduksi tanda diperlukan phallus dan yang mengginkan phallus, yakni sebuah perbedaan. Namun praktik seni camp mereproduksi tanda-tanda tanpa adanya perbedaan, hemafrodit. Semakin mengaburkan dunia pertandaan yang tidak jelas mengacu pada makna apa dan yang mana.
Terakhir, schizophrenic, terilhami dari kelainan psikitarik schizophrenia, yakni sebuah penyakit psikiatri yang menyebabkan manusia mengalami gangguan dalam memahami rantai pertandaan. Terjadi sebuah keterputusan rantai pertandaan. Untuk mengacu pada sebuah makna, tidak secara jelas dan pasti menggunakan petandanya. Hal ini seolah menggambarkan masyarakat post-modern yang kebingungan dalam menentukan realitas absolut sebagai acuan dari makna yang hakiki. 
  

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menganalisis Konsep, Prodesur, Fungsi, Tokoh dan Nilai Estetis Karya Seni Rupa

Seni Grafis

Pameran Karya Seni Rupa